Blog ini dengan rendah
hati ingin mengajak sahabat-sahabat pendidik untuk berdiskusi dan berpikir
lebih mendasar tentang sejumlah hal dalam praktik pendidikan kita, baik di
sekolah, pesantren, kampus, ruang pelatihan, atau tempat kursus. Di mana pun
proses pendidikan berlangsung, pasti melibatkan mereka yang belajar (murid,
santri, mahasiswa, atau trainee), yang mengajar (guru, dosen,
ustadz, kiyai, atau trainer), orang tua wali murid, materi pelajaran, kurikulum, metodologi, sarana-prasarana, dan
tempat berlangsungnya pembelajaran. Semua komponen ini sejatinya harus
terhubung satu sama lain untuk membentuk ekosistem pendidikan yang sehat dan
menyehatkan.
Banyak fenomena menarik
dalam praktik pendidikan kita, tetapi memang hanya sedikit yang mampu kita
capture dan kita diskusikan. Yang kita diskusikan belum tentu bertemu dengan
solusi yang tepat. Yang sudah bertemu dengan solusi, belum tentu pula mampu kita
implementasikan di tataran praksis. Namun, sebagai upaya intelektual, mari kita
berbesar hati dan melapangkan dada agar tetap punya energi untuk meneliti dan
membicarakan satu dua fenemona yang ada dengan tingkat kedalaman yang paling
mungkin kita lakukan. Ini sekadar upaya agar sejumlah peristiwa kebudayaan
dalam wilayah pendidikan kita tidak berlalu begitu saja tanpa sempat kita
telaah.
Oleh karena itu, Ruang
Kelas Indonesia dengan segala keterbatasannya mencoba membicarakan satu dua
fenomena dan aspek pendidikan yang mampu dipotret. Masih banyak isu pendidikan
yang terlewat. Masih banyak peristiwa kebudayaan dalam dinamika dunia pendidikan yang melesat begitu saja. Untuk itu, ruang dialog sesungguhnya sangat terbuka agar apa yang
disajikan di sini juga berterima di kalangan praktisi di sejumlah satuan
pendidikan yang ada. Semoga upaya sederhana ini mampu menjadi salah satu pemantik
diskusi dan silaturahim yang lebih komprehensif di ruang-ruang perjumpaan. Semoga Allah ridho. Semoga...